Oleh : Yoni ahmad
Mentari di ufuk barat berselimut mega
Seakan senja ingin segera menjemputnya
Takut akan kegelapan yang segera menimpanya,
Seseorang berdiri di tengah rerumputan
Dengan bayang-bayang yang panjang
Pertanda hari mulai petang,
Pertanda panggilan sudah menjemputmu
Bulan ini adalah bulan terakhirmu di sini
Tetapi kau tak ingin segera beranjak dari sini
Aku mengerti perasaanmu saat ini
Kau tak ingin jauh dariku
Tak ingin sehari tak melihat senyumku
Gemuruh suara angin yang terbawa kereta
Menerpa rambutmu dengan bergelimpangan debu
Tak kusangka itu terakhir kamu beridiri
30 November aku melihatmu terbaring
Oksigen di mulut dan hidungmu,
Infus di tanganmu
Kain putih menjadi alas tidurmu
Dan sedikit kain menyelimuti tubuhmu
1 jam, 2 jam, 3 jam, hingga 123 jam
Tak ada gerak, tak ada tanda
Tersentak seketika aku mendengar desahan
Suara beratmu, membuatku terbangun
Dari rebahku di tempat tidurmu,
Pertama terbangun yang ku lihat air matamu
Aku tahu kesedihan yang melandamu
Yang membuatmu hingga terjatuh
Kamu tak ingin hari ini cepat berlalu
Hari terakhir,
Keesokan harinya kamu semakin lemah
Tangismu semakin menjadi,
Karena saatnya aku untuk pergi
Sementara kamu dalam kondisi seperti ini
Dengan suara berat kau tanyakan padaku,
“Tanggal berapa ini?”
Seketika aku jawab;
“Tanggal 31 November,
Ini hari terakhirku bersamamu, tidurlah!
Aku selalu di sampingmu.”
Tak kuat, kupalingkan wajah
Dan kubuang air mata bening.
Mungkin ini memang hari terkahir kita.
Kau pun berkata;
“Aku sayang padamu!”
Ketika seruan itu berakhir, kau tutup matamu
Seketika itu aku sadar,
Itu adalah kata-kata terakhirmu.
Kau telah pergi.
Di hari ini, 31 November
Hari yang tidak ada di kalender
Bualan yang sengaja ku perpanjang
Hanya untukmu…
28 Agustus 2010
31 NOVEMBER
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar